Kasus mengenai Classical Conditioning
Suatu hari waktu saya dan keluarga saya jalan-jalan, ada seekor kucing yang mendekati saya. Pertamanya saya tidak takut terhadap kucing tapi ternyata kucing itu mendekati saya untuk mencakar saya. Setelah kejadian itu saya merasa takut sama kucing dan menurut saya kucing itu sangat seram karena masih satu spesies sama harimau. Setelah ayah saya tahu bahwa saya takut terhadap kucing, maka dia menyuruh saya untuk mendekati kucing tapi saya ketakutan sampai nangis-nangis. Abis itu, ayah saya menaruh boneka kesayangan saya di samping kucing. Ayah saya tahu, saya tidak bisa tidur tanpa boneka kesayangan saya dan akan saya lakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan boneka kesayangan saya. Pertama-tama saya tidak berani untuk melihat kucingnya dan mencoba mengusir kucing itu agar dia mau pergi dari sekitar boneka kesayangan saya tetapi kucing itu tidak mau. Saya coba berulang-ulang sampai akhirnya saya berani mengambil boneka kesayangan saya yang ada di dekat kucing. Setelah kejadian itu, saya sudah tidak terlalu takut lagi terhadap kucing dan tenang melihat kucing di sekitar saya. Saya sudah mulai berani bermain dengan kucing sekarang.
Keterangan :
Classical Conditioning merupakan bentuk pembelajaran melalui asosiasi, dimana proses asosiasi tersebut melibatkan neutral stimulus (stimulus yang pada awalnya tidak menghasilkan respons) dan stimulus yang dapat menghasilkan respon. Dari kasus ini di dapatkan bahwa yang menjadi
UCS (Unconditioned Stimulus) yaitu boneka kesayangan saya
UCR (Unconditioned Response) yaitu tidak takut terhadap kucing
CS (Conditioned Stimulus) yaitu kucing
CR (Conditioned Response) yaitu tidak takut terhadap kucing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar