Sabtu, 19 April 2014

Penyebab Jerawat & Cara Mengobati Jera

Siapa sih yang tidak pernah mengalami jerawatan atau merasakan saat spesial kita terasa tidak percaya diri karena ada nya jerawat di wajah kita ? Si kecil ini memang sangat menyebalkan karena munculnya ada di wajah kita. Mari kita mengulas permasalahan jerawat yang menyebalkan ini dan cara mengobatinya

A. Arti Definisi / Pengertian Jerawat
Jerawat adalah suatu kondisi kulit yang tidak normal di mana terjadi infeksi dan radang pada kelenjadi minyak pada kulit manusia. Jerawat bentuknya memang tidak sedap dipandang mata, mengganggu dan membuat kita tidak pede di depan umum. Jerawat pun juga terkadang berasa sakit jika disentuh sehingga kita ingin segera sembuh dari serngan jewarat. Jerawat tidak boleh kita sepelekan agar tidak menjadi parah.

B. Sumber Penyebab Timbul Penyakit Jerawat Pada Kulit
Jerawat biasanya dapat timbul dan terjadi karena hal-hal seperti :
1. Adanya sumbatan lapisan kulit mati pada pori-pori yang terinfeksi.
2. Kelenjar minyak yang diproduksi terlalu berlebih.
3. Karena faktor genetik turunan orangtua.
4. Faktor hormon seperti pada saat pubertas menginjak belia.
5. Adanya iritasi kulit.
6. Gaya hidup stres.
7. Pil KB.
8. dan lain sebagainya.
Biasanya minyak dan lapisan kulit mati yang tidak dibersihkan akan menyumbat pori-pori dan membentuk komedo. Komedi dapat menjadi radang jika terkontaminasi bakteri propionibacterium acnes atau p acnes. Radang itulah yang disebut jerawat. Setiap orang memiliki ketahanan masing-masing terhadap bakteri p acnes tersebut. Jerawat tidak hanya bisa muncul di wajah saja namun juga bagian lain seperti punggung, dada, lengan, kaki, pantat, dll.

C. Tips Cara Mambersihkan dan Menyembuhkan Jerawat Wajah
1. Rajin Membersihkan Wajah / Muka
Rawat wajah kita sebaik mungkin dengan membuatnya tetap bersih. Kenali jenis kulit kita sebelum memilih sabun dan pembersih wajah. Sering membersihkan wajah akan sangat baik sekali tertama setelah bepergian ke tempat yang berudara kotor debu dan polusi. Bila ada dana ekstra jangan sungkan untuk facial.
Untuk perangkat pembersih muka ada baiknya memilih sabun yang khusus untuk kulit wajah yang kemudian dilanjutkan dengan lotion/cairan pembersih wajah dengan PH normal / PH balanced agar dapat mengangkat kotoran wajah dan minyak yang menempel erat. Dibandingkan kapas, kain lap akan jauh lebih baik dalam hal membersihkan kotoran yang menymbat pori-pori kulit muka.
Jerawat memang menggemaskan dan membuat malu. Tapi kita harus tetap menyikapi jerawat dengan kepala dingin dan tegar. Jangan pernah memijit atau memencet jerawat agar tidak terkena kotoran dan kuman yang menempel di tangan kita serta jerawat tidak infeksi. Biarkan jerawat pecah sendiri. Jerawat bisa semakin parah jika tidak disikapi dan ditanggulangi dengan baik.
2. Gaya Hidup Sehat
Makanlah makanan yang bergizi dan tidak berlebihan terutama makanan yang mengandung banyak minyak, banyak pengawet, berpenyedap rasa kuat, pedas, dsb. Hindarilah makanan dan minuman yang mengandung banyak lemak dan kolesterol serta makanan yang dapat memicu jerawat seperti keju, susu full cream, gorengan, dll.
Olahraga yang teratur, tidak begadang, tidak merokok, tidak mengkonsumsi narkoba, dll untuk membantu tubuh kita tetap memiliki pertahanan tubuh yang baik dan maksimal. Hindari zat radikal bebas yang dapat ditemukan dimana-mana serta menghadang dampak radikal bebas dengan minum teh atau lainnya yang mengandung antioksidan.
3. Obati Jerawat Yang Tidak Kunjung Sembuh Ke Dokter Spesialis Kulit
Jika jerawat terus membandel tidak mau hilang setelah melakukan berbagai tindakan pengobatan sendiri, maka sebaiknya kita konsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk mendiskusikan jerawat yang kita miliki. Dokter akan membantu menghilangkan jerawat serta meminimalisir terbentuknya flek noda hitam pada wajah bekas jerawat.
Biasanya dokter akan memberikan obat antobiotik jika jerawat kita meradang dan bernanah. Ikuti petunjuk dokter dengan baik agar antibiotik tidak malah membuat kuman jerawat menjadi kebal obat-obatan. Jangan menggunakan obat jerawat sembarangan karena dapat memperparah keadaan jerawat.

Read more: http://doktersehat.com/penyebab-jerawat-cara-mengobati-jerawat/#ixzz2zA20c5l2

Observasi Sekolah Kelompok 6

Ketua Kelompok         :
            13113raf.blogspot.com
Anggota Kelompok    :
            -11088iths.blogspot.com
            - 13037rw.blogspot.com
            -13105hcl.blogspot.com
            - 13123flp.blogspot.com


Profil sekolah

Nama Sekolah           : SMP Dharma Pancasila
Alamat                        : Jl. Dr. T. Mansyur No.  71-C, Medan
Uang Sekolah            : Rp. 225.000,-/Bulan

Tata letak sekolah

  • Sekolah menghadap ke Timur
  •  Jumlah Kelas :
            Kelas VII : 4
            Kelas VII : 5
            Kelas IX : 5
Seluruh kelas terletak di lantai II kecuali kelas IXd dan IXe yang terletak dibawah, tepatnya disebelah barat


Fasilitas sekolah :

Terdapat Mushalla, laboratorium IPA, green house, kantin di dua titik, ruang komputer, ruang multimedia, ruang UKS/BP, perpustakaan, lapangan, ruang pramuka, toilet di tiga titik, lokasi pembibitan tanaman, tata usaha, kamar piala, dan taman.
Profil kelas yang diobservasi :
ž  Kelas                           : VIIb
ž  Pengajar                      : Sri Hartati
ž  Ketua Kelas                : Andra Yoga
ž  Sekretaris                    : Juwita Sembiring
ž  Bendahara                   : Khairunissa
ž  Pelajaran                      : Geografi
ž  Lama Observasi          : 45 menit
ž  Jumlah Meja    : 18
ž  Jumlah Kursi   : 36
ž  Jumlah Siswa : 36
ž  Peta
Ø  Italia
Ø  Benua Australia
Ø  Brunei Darussalam
Ø  Perancis
Ø  Singapura
ž  Kalender
ž  Papan tulis
ž  Jam dinding
ž  Papan Daftar Hadir
ž  Lukisan Pahlawan
ž  GambarPresiden & Wakil Presiden
ž  Pancasila


Hasil Observasi Sekolah:
Cara berbicara :
     Baik
      Pengajar menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
      Ada sebagian Siswa yang  kurang menghargai apa yang dikatakan guru.
      Siswa kurang sopan karena berteriak-teriak
Sorot tatap mata :
ž  Ada interaksi antara pengajar dan murid
ž  Hanya murid-murid yang tempat duduknya di depan yang memperhatikan sedangkan yang dibelakang banyak yang bermain dan bahkan ada yang mengantuk.
ž  Ada siswa yang memperhatikan namun hanya diam dan menulis
Body language :
ž  Pengajar mencoba untuk mengajak siswa aktif dengan memberi pertanyaan
ž  Pengajar mencoba menerangkan dengan alat peraga dengan menggunakan tangan, pulpen atau apapun yang mudah untuk dimengerti oleh murid
ž  Menggunakan pemisalan-pemisalan sehingga siswa mudah menangkap maksud pengajar
ž  Kurang mampu untuk mengontrol keadaan kelas sehingga kelas tidak kondusif
ž  Siswa kurang memberikan respon terhadap pelajaran yang di berikan

Menciptaan Lingkungan yang Positif dalam Pembelajaran
ž  Strategi umum mencakup penggunaan gaya otoritatif dan menajemen aktivitas kelas secara efektif.
      Menggunakan Gaya Otoritatif
      Guru akan punya murid yang cenderung mandiri
      Tidak cepat puas
      Mau bekerja sama dengan teman
      Menunjukkan penghargaan diri yang tinggi
      Melibatkan murid dengan kerja sama give-and-take
      Menunjukkan sikap perhatian kepada mereka
ž  Gaya manajemen kelas otoritarian dimana guru menjaga ketertiban di kelas bukan berfokus pada pengajaran dan pembelajaran. Murid di kelas cenderung pasif, tidak mau berinisiatif dalam beraktivitas, mengekspresian kekhawatiran tentang perbandingan sosial, dan memiliki ketrampilan komunikasi yang buruk.
ž  Gaya manajemen kelas yang permisif memberi banyak otonomi para murid tapi tidak memberi banyak dukungan untuk pengembangan keahlian pembelajaran atau pegelolaan perilaku mereka. Murid memiliki keahlian akademik yang tidak memadai dan kontrol diri yang rendah.
   Mengelola aktivitas kelas secara efektif
      Menunjukkan seberapa jauh mereka “mengikuti”. Guru akan selalu memonitor murid secara regular
      Atasi situasi tumpang-tindih secara efektif. Guru yang efektif akan mampu mengatasi situasi tumpang-tindih secara lebih baik.
      Menjaga kelancaran dan kontinuitas pelajaran. Manajer yang efektif akan menjaga aliran pelajaran tetap lancar, mempertahankan minat murid dan menjaga agar murid tidak mudah terganggu.
      Libatkan murid dalam berbagai aktivitas yang menantang. Manajer kelas yang efektif melibatkan murid dalam berbagai tantangan tetapi bukan aktivitas yang terlalu sulit
Ada 3 strategi mengajak murid untuk bekerja sama yaitu:
1.         M
enjalin hubungan positif dengan murid
2.         Mengajak murid untuk berbagi dan    mengemban tanggung jawab
3.         Memberi hadiah pada perilaku yang tepat.
Keterampilan berbicara. Beberapa strategi  untuk berbicara secara jelas di depan kelas antara lain:
ž  Menggunakan tata bahasa dengan benar
ž  Memilih kosakata yang mudah dipahami dan tepat bagi level grade murid
ž  Menetapan strategi untuk meningkatkan kemampuan murid dalam memahami hal yang dikatakan guru
ž  Berbicara dengan tempo yang tepat tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
ž  Menggunakan perencanaan dan pemikiran logis

Analisa kelompok:

Bila dilihat dari cara guru menyampaikan materi bahwa sebenarnya guru tersebut sudah dapat dikatakan memiliki keterampilan bicara yang baik karena guru menggunakan tata bahasa yang benar, berbicara dengan tempo yang tepat yang tidak terlalu cepat dan tida terlalu lambat, menggunakan kosakata yang mudah dimengerti murid, dan tidak menyampaian hal-hal yang kabur.  Tetapi ada sebagian murid yang tidak menghargai dan mendengarkan saat guru mengajar, mereka melakukan aktivitas yang lainnya, seperti berteriak-teriak dan bermain.
Guru juga mengajak murid untuk bekerja sama seperti menjalin hubungan yang positif terhadap murid lainnya, hal ini terlihat dari bagaimana pendapat beberapa murid tentang guru tersebut seperti menyenangkan, baik, tepat waktu dan mudah di mengerti. Guru ini juga mengajak murid untuk berbagi dan mengemban tanggung jawab, hal ini terlihat dari ada struktur kelas di dalam kelas tersebut yang terdapat ketua kelas, sekretaris, dan bendahara
Tetapi untuk menjadi manajer kelas yang efektif, guru ini belum dapat dikatakan sebagai manajer kelas yang efektif karena guru ini kurang dapat mengontrol kelas sehingga kelas tidak kondusif yang berarti guru tersebut tidak memperhatikan sejauh mana muridnya mengikuti pelajaran dan kurang menjaga kelancaran dan kontuinitas pelajaran

Testimoni Kuliah Online

Pada hari Kamis kami disuruh Bu Dina untuk kuliah dengan cara On-line karena disitu kami seharusnya belajar tentang pendidikan dan teknologi. Semua mahasiswa langsung berhamburan untuk mencari cara agar dapat terkoneksi di internet dengan Bu Dina dan kawan-kawan yang lain.
 
Saya bersama kawan yang lain langsung ke warnet untuk online. Tetapi di warnet tersebut koneksi nya lambat dan terkadang terputus jaringannya. saya menjadi panik dan bingung karena takut tidak dapat terhubung di internet bersama yang lain.
 
Tapi, di detik terakhir akhirnya koneksi nya lancar dan saya juga dapat terhubung dengan yang lain melalui gmail. Saya menjadi tenang dan senang juga karena berhasil terhubung walau ada juga yang sampai habis waktu nya belum dapat terhubung juga.
 
Memang kuliah online memiliki keuntungan, yakni; Ide-ide yang dikemukakan lebih inovatif karena proses pembelajaran dilakukan dengan santai, tidak harus bertatap muika langsung dan dapat dilakukan dimana saja sehingga tidak kaku. Namun kekurangan yang terutama khususnya jaringan internet menjadikan kuliah online mengalami banyak keterbatasan dan masih ada beberapa juga mahasiswa yang kurang mengerti dan kurang sosialisasi dari pihak terkait.

Kamis, 10 April 2014

Beberapa tokoh Psikologi

JohnDewey (1859-1952)

John Dewey adalah seorang profesor di universitas Chicago dan Columbia (Amerika). Teori Dewey tentang sekolah adalah "Progressivism" yang lebih menekankan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri. Maka muncullah "Child Centered Curiculum", dan "Child Centered School". Progresivisme mempersiapkan anak masa kini dibanding masa depan yang belum jelas, seperti yang diungkapkan Dewey dalam bukunya "My Pedagogical Creed", bahwa pendidikan adalah proses dari kehidupan dan bukan persiapan masa yang akan datang. Aplikasi ide Dewey, anak-anak banyak berpartisipasi dalam kegiatan fisik, baru peminatan.

L. Thorndike

Di dalam pembahasan akan difokuskan pada teori belajar orang dewasa. Ada aliran inkuiri yang merupakan landasan teori belajar dan mengajar orang dewasa yaitu : “scientific stream” dan “artistic atau intuitive/reflective stream”. Aliran “scientific stream” adalah menggali atau menemukan teori baru tentang belajar orang dewasa melalui penelitian dan eksperimen . Teori ini diperkenalkan oleh Edward L. Thorndike dengan pubilkasinya “ Adult Learning”, pada tahun 1928.
Pada aliran artistic, teori baru ditemukan melalui instuisi dan analisis pengalaman yang memberikan perhatian tentang bagaimana orang dewasa belajar. Aliran ini diperkenalkan oleh Edward C. Lindeman dalam penerbitannya “ The Meaning of Adult Education” pada tahun 1926 yang sangat dipengaruhi oleh filsafat pendidikan John Dewey.
Menurutnya sumber yang paling berguna dalam pendidikan orang dewasa adalah pengalaman peserta didik. Dari hasil penelitian, Linderman mengidentifikasi beberapa asumsi tentang pembelajar orang dewasa yang dijadikan fondasi teori belajar orang dewasa yaitu sebagai berikut :
1) pembelajar orang dewasa akan termotivasi untuk belajar karena kebutuhan dan minat dimana belajar akan memberikan kepuasan
2) orientasi pembelajar orang dewasa adalah berpusat pada kehidupan, sehingga unit-unit pembelajar sebaiknya adalah kehidupan nyata (penerapan) bukan subject matter.
3) Pengalaman adalah sumber terkaya bagi pembelajar orang dewasa, sehingga metode pembelajaran adalah analisa pengalaman (experiential learning).
4) Pembelajaran orang dewasa mempunyai kebutuhan yang mendalam untuk mengarahkan diri sendiri (self directed learning), sehingga peran guru sebagai instruktur.
5) Perbedaan diantara pembelajar orang dewasa semakin meningkat dengan bertambahnya usia, oleh karena itu pendidikan orang dewasa harus memberi pilihan dalam hal perbedaan gaya belajar, waktu, tempat dan kecepatan belajar.
Carl R Rogers (1951) mengajukan konsep pembelajaran yaitu “ Student-Centered Learning” yang intinya yaitu :
1) kita tidak bisa mengajar orang lain tetapi kita hanya bisa menfasilitasi belajarnya.
2) Seseorang akan belajar secarasignifikan hanya pada hal-hal yang dapat memperkuat/menumbuhkan “self”nya
3) Manusia tidak bisa belajar kalau berada dibawah tekanan
4) Pendidikan akan membelajarkan peserta didik secara signifkan bila tidak ada tekanan terhadap peserta didik, dan adanya perbedaan persepsi/pendapat difasilitasi/diakomodir

Peserta didik orang dewasa menurut konsep pendidikan adalah :
1) meraka yang berperilaku sebagai orang dewasa, yaitu orang yang melaksanakan peran sebagai orang dewasa
2) meraka yang mempunyai konsep diri sebagai orang dewasa

Andragogi mulai digunakan di Netherlands oleh professor T.T Ten have pada tahun 1954 dan pada tahun 1959 ia menerbitkan garis-garis besar “Science of Andragogy”
Model andragogi mempunyai konsep bahwa : kebutuhan untuk tahu (The need to know), konsep diri pembelajar ( the learner’s concept),peran pengalaman pembelajar (the role of the leaner’s experience), kesiapan belajar ( readiness to learn), orientasi belajar (orientation of learning) dan motivasi lebih banyak ditentukan dari dalam diri si pembelajar itu sendiri.
Didalam pembelajaran orang dewasa tidak sepenuhnya harus menggunakan model andragogi, tetapi bisa digabung model pedagogi. Jika pembelajarnya belum mengetahui atau sangat asing dengan materi yang disampaikan tentunya kita bisa menggunakan model pedagogi pada awal-awal pertemuan untuk mengkonstruksi pengalaman dengan pengetahuan yang baru didapatkan, selanjutnya bisa digunakan model andragogi sebagai penguatan dan pengembangan.

Maria Montessori (1870 - 1952)

Sebagai seorang dokter dan antropolog wanita Italy yang pertama, ia berminat terhadap pendidikan anak terbelakang, yang ternyata metodenya dapat digunakan pada anak normal.

Tahun 1907 ia mendirikan sekolah "Dei Bambini" atau rumah anak di daerah kumuh di Roma. Metode Montessori adalah pengembangan kecakapan indrawi untuk menguasai iptek untuk diorganisasikan dalam pikirannya, dengan menggunakan peralatan yang didesain khusus. Belajar membaca dan menulis diajarkan bersamaan. Montessori berpendapat anak usia 2 - 6 tahun paling cepat untuk belajar membaca dan menulis. Kritik terhadap Montessori adalah karena kurang menekankan pada perkembangan bahasa dan sosial, kreatifitas, musik dan seni.