Kamis, 19 Juni 2014
Kepribadian menurut Allport
1.1 RIWAYAT KEHIDUPAN ALLPORT
Gordon Willard Allport lahir pada 11 November 1897 lahir di Montezuna, Indiana, dari pasangan John E. Allport dan Nellie Wise Allport sebagai anak bungsu dari 4 bersaudara. Awalnya ayahnya adalah seorang pengusaha , namun ketika Allport lahir beliau beralih pekerjaan dibidang obat – obatan (medis). Ibunya seorang guru dan merupakan protestan yang alim.
Ketika Allport berumur 6 tahun, keluarganya telah berpindah sebanyak tiga kali-dan akhirnya menetap di Cleveland, Ohio. Allport kecil mengembangkan ketertarikannya pada Philosophi dan pertanyaan keagamaan yang banyak memberikan kesempatan untuk berkata-kata. Dia menggambarkan dirinya sebagai sosial “terpisah” yang menggunakan lingkaran aktivitasnya sendiri. Dia juga menyatakan bahwa dia adalah anak yang lebih memiliki kemampuan dalam merangkai kata daripada olahraga ataupun bermain dengan rekan sebaya.
Pada tahun 1915 ia masuk ke Universitas Harvard, dan menjadi sarjana pada tahun 1919. Pada tahun 1922 Allport menerima gelar Ph.D ilmu psikologi di Harvard, setelah 2 tahun menjalani pendidikan. Dan pada akhirnya Dr Allport merubah rumahnya menjadi bentuk kecil dari rumah sakit. Ditemukan suster-suster dan para pasien di rumah, bersih dan keadaan yang steril diberlakukan.
Bagi Allport, Psikologi harus lebih menaruh perhatian kepada kesadaran atau motivasi yang terlihat. Allport mendapatkan penghargaan dalam bidang psikologi, yaitu : “American Psychological Foundation’s Gold Medali,” “The American Psychological Association’s Distinguished Scientific Contribution Award”, dan “The Presidencis of the American Psychological Assosiation and The Society for the Psychological of Sosial Issues”.
1.2 DEFINISI KEPRIBADIAN
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Tetapi pada tahun 1961 Allport mengubah kata terakhir dalam definisinya mengenai kepribadian yaitu lingkungan dirubah menjadi karakter tingkah laku dan pemikiran.
Definisi ini kiranya perlu dijelaskan maksudnya :
• Pernyataan “organisasi dinamis” menekankan kenyataan bahwa kepribadian itu selalu berkembang dan berubah walaupun terdapat sistem organisasi yang menghubungkan berbagai komponen daripada kepribadian.
• Istilah “psikofisis” menunjukkan bahwa kepribadian bukanlah semata-mata mental dan bukan pula semata-mata neural atau saraf. Organisasi kepribadian melingkupi kerja tubuh dan jiwa (terpisah-pisah) dalam kesatuan kepribadian.
• Istilah “menentukan” menunjukkan bahwa kepribadian mengandung tendensi-tendensi determinasi yang meminkan peran aktif dalam tingkah laku individu. Kepribadian terletak di belakang perbuatan-perbuatan khusus dan di dalam individu itu sendiri.
• Satu unsur lagi yang penting dalam definisi diatas ialah, kata unik yang menunjuk tekanan utama yang diberikan oleh Allport pada individualitas. Tidak ada dua orang yang benar-benar sama dalam caranya menyesuaikan diri terhadap lingkungan, jadi dengan demikian berarti tidak ada dua orang yang mempunyai kepribadian yang sama.
• Dengan menyatakan “menyesuaikan diri terhadap lingkungan” Allport menunjukkan keyakinannya, bahwa kepribadian mengantarai individu dengan lingkungan fisis dan lingkungan psikologisnya, kadang-kadang menguasainya. Jadi, kepribadian adalah sesuatu yang mempunyai fungsi atau arti adaptasi dan menentukan.
1.3. HAKIKAT KEPRIBADIAN
Seperti yang kita ketahui, kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Di dalam defenisi ini terdapat makna bahwa manusia itu adalah makhluk yang unik pada setiap individunya.
1.3.1. Keturunan dan Lingkungan
Untuk membantu menekankan keunikan (kekhasan) pada kepribadian seorang individu, Allport menyatakan bahwa kita harus merefleksikan kedua faktor ini yaitu, keturunan dan lingkungan. Keturunan menyediakan materi luar (seperti, bentuk badan, intelligensi dan temperamen) yang mungkin dibentuk, dikembangkan atau dibatasi oleh lingkungan
1.3.2. Two Distinct Personalities
Allport telah mempertimbangkan kepribadian menjadi memiliki ciri-ciri tersendiri dan tidak berlanjut. Tidak hanya bagi dua individu yang jelas memiliki perbedaan dalam kepribadian mereka, tetapi juga diantara kedewasaan juga berpisah dengan masa lalunya.
Kita sudah melihat bagaimana pandangan allport mengenai Hakikat Kepribadian individu. Dia menekankan pada kesadaran daripada ketidaksadaran, masa sekarang dan masa depan daripada masa lalu. Serta dia mengakui keunikan dalam kepribadian daripada mengusulkan kelompok kecil ataupun besar dalam masyarakat. Dan dia memilih normal daripada abnormal.
1.4. STRUKTUR DAN DINAMIKA KEPRIBADIAN
Struktur kepribadian utama dinyatakan dalam sifat-sifat (traits) . Allport berpendapat bahwa pengertian-pengertian kebiasaan, traits, sikap, diri (self) dan kepribadian itu masing-masing bermanfaat dan berbeda - beda. Namun Allport menekankan hal utama pada sifat (trait), sedang disamping itu sikap (attitude) dan intensi (intentions) yang kedudukannya hampir sama, sehingga psikologi Allport dinamakan “traittpsychology”.
Karakter : kepribadian yang sudah dievaluasi. Bagi Allport temperamen adalah bagian khusus dari kepribadian yang diberikan definisi demikian :“temperamen adalah konstitusi kejiwaan atau bagian dari jiwa yang melaljui darah dan memiliki hubungan dengan jasmaniah / biologis dan bersifat hereditas, termasuk juga mudah tidaknya kena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatan bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan intensitat suasana hati; gejala ini tergantung kepada faktor konstitusional,(Allport, 1951, p.54)
• Personality Traits
Traits adalah semacam neuropsikis yang memiliki kapasitas memberi dan mampu mengarahkan fungsi stimulus yang sama dan membentuk perilaku yang adaptif dan ekspresif.
Karakteristik traits menurut Allport adalah :
• Nyata dan ada pada setiap inidividu. Tidak hanya merupakan teori atau pe-label-an tingkah laku.
• Membuat/menyebabkan suatu perilaku
• Bersifat empiris
• Saling berhubungan
• Berubah sesuai/tergantung situasi.
Allport mengkategorikan traits dalam 2 jenis :
• Individual Traits : keunikan dan ketetapan karakter seseorang.
• Common Traits : pembagian jumlah orang berdasarkan kebudayaan.
Berdasarkan kepentingannya, traits dapat dirangking :
• Cardinal traits adalah sifat yang mendominasi kehidupan manusia.
• Central traits adalah sifat yang lebih umum dan khas yang mempengaruhi dan mengorganisasikan sebagian perilaku, cenderung karakteristik individu yang sangat khas sering berfungsi dan mudah ditandai.
• Secondary traits adalah sifat yang lebih spesifik dan tidak terlalu penting untuk mendeskripsikan kepribadian. Sifat ini berfungsi lebih terbatas, khusus pada respons yang didasarnya serta perangsang tertentu.
Habit ( kebiasaan) adalah kecenderungan yang bersifat menentukan. Habit mempengaruhi cara berperilaku dan pengaruhnya terbatas pada trait karena habit sifatnya relatif tidak fleksibel. Gabungan beberapa habit dapat membentuk suatu trait/sifat.
Attitudes ( sikap ) adalah makna yang hampir sama dengan traits, kecuali bahwa attitudes mempunyai objek yang spesifik, dan melibatkan pertimbangan dan evaluasi (positif/negatif).
Perbedaan antara sifat (trait) dan sikap (Attitude) sukar diberikan. Bagi Allport kedua-duanya itu adalah predisposisi untuk berespon, kedua-duanya adalah khas, kedua-duanya dapat memulai atau membimbing tingkah laku ; kedua-duanya adalah hasil dari faktor genetis-genetis dan belajar. Namun kalau diteliti terdapat perbedaan antara kedua hal tersebut, yaitu :
• Sikap (attitude) itu berhubungan dengan sesuatu obyek, sedangkan sifat (trait) tidak. Jadi, sifat umum daripada sifat ialah bahwa sifat itu hampir selalu lebih besar / luas daripada sikap : dalam kenyataannya makin besar jumlah obyek yang dikenai sikap itu, maka sifat makin mirip dengan sifat. Sikap dapat berbeda-beda dari yang lebih khusus ke yang lebih umum, tetapi kalau sifat selalu umum.
• Sikap biasanya memberikan penilaian (menerima atau menolak) terhadap obyek yang dihadapi, sedangkan sifat tidak.
• Intensi (Intentions)
Lebih penting dari penyelidikan mengenai masa lampau ialah penyelidikan mengenai intensi atau keinginan individu mengenai masa depannya. Istilah intensi digunakan dalam arti yang meliputi pengertian: harapan-harapan, keinginan-keinginan, ambisi, cita-cita seseorang. Menurut Allport intensi ini dapat disejajarkan dengan apa yang disebut Freud Ich ideal dan apa yang disebut C. Buhler Bestimmung.
Dalam hal inilah terlihat jelas perbedaan Allport dengan lain-lain ahli teori kepribadian dewasa ini. Teori Allport menunjukkan, bahwa apa yang akan dicoba dilakukan oleh seseorang merupakan kunci dan hal terpenting bagi apa yang dikerjakannya sekarang. Jadi kalau dewasa ini, banyak ahli yang mengutamakan masa lampau, maka pendapat Allport itu mirip sekali dengan pendapat Adler dan Jung; walaupun tidak ada alasan untuk mengatakan adanya pengaruh dari mereka ini.
• Type
Allport membedakan antara sifat dan type. Menurut dia orang dapat memiliki suatu sifat, tetapi tidak dapat memiliki sesuatu type. Type adalah konstruksi ideal si pengamat, dan seseorang dapat disesuaikan dengan type itu tetapi dengan konsekuensi diabaikan sifat-sifat khas individuilnya. Sifat dapat mencerminkan sifat khas pribadi sedangkan type malah menyembunyikannya. Jadi bagi Allport, type menunjukkan perbedaan-perbedaan buatan yang tak begitu cocok dengan kenyataan, sedangkan sifat adalah refleksi sebenarnya daripada yang sebenar-benar ada.
• Proprium
Allport mengemukakan bahwa semua fungsi self atau ego disebut fungsi proprium (propriate function) daripada kepribadian. Fungsi tersebut adalah kesadaran jasmani, self identity, self-esteem, self extention, rational thinking, self image, propriate stiving, dan fungsi mengenal. Semua itu bagian-bagian yang vital daripada kepribadian. Proprium tidak dibawa sejak lahir tetapi berkembang didalam perkembangan individu. Allport menggunakan kata proprium daripada self karena lebih mudah dipahami sebagai sifat atau fungsi kepribadian secara umum.
Tujuh aspek dalam perkembangan proporium adalah :
• Bodily-self : Pada 3 tahun pertama, bayi menjadi lebih peduli terhadap keberadaan dirinya dan membedakan tubuhnya dari objek-objek yang ada disekitarnya.
• Self Identity: Anak-anak membuktikan identitas mereka
• Self-esteem: Anak-anak belajar untuk bangga terhadap prestasi mereka.
• Extension of self: Pada masa ini anak mengakui objek-objek yang ada di sekitarnya dan orang-orang yang merupakan bagian dari dunia mereka.
• Self-image : Anak-anak mengembangkan gambaran aktual dan idealis dalam diri mereka dan menjadi lebih peduli terhadap kepuasan terhadap harapan Orangtua.
• Self as a rational coper: Umur 6-12 tahun, anak-anak mulai mengapli-kasikan alasan dan pengetahuan untuk mencapai solusi terhadap masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari
• Propriate striving: Anak-anak muda mulai membentuk tujuan jangka panjang dan rencana
1.5. PROSES KEPRIBADIAN
1.5.1 Personality and Motivation
• Menurut Allport, apa yang terjadi pada masa lalu tidak ada hubungannya dengan masa yang sekarang, hal itu hanya berperan sebagai motivasi pada masa sekarang.
• Allport mengakui adanya pengaruh dari proses kognitif : rencana dan tujuan (cita-cita) yang kita sadari menjadi kunci pemahaman pada usia sekarang.
2.5.2 Fungsi Otonomi terhadap Motif
Fungsi otonomi maksudnya adalah motivasi individu yang bersifat independen (tidak terikat dengan masa lalu). Ada 2 level fungsi otonomi, yaitu :
• Perseverative functional autonomy (perilaku bukan karena alasan awal, tapi perilaku tersebut sudah mejadi kegiatan rutin/habit), contohnya : perokok.
• Propriate functional autonomy (perilaku dihubungan pada nilai-nilai, self-image, dan gaya hidup).
3 prinsip propriate functional autonomy : organizing the energy level, astery and competence, propriate paterning.
• Allport menuliskan bahwa tidak semua perilaku dan motif dapat diperjelas oleh prinsip-prinsip functional autonomy, seperti : gerak refleks, fiksasi, dan perilaku berasal dari biologis.
1.6. PERKEMBANGAN
• Perkembangan Kepribadian Childhood : The Unique Self
Allport membagi sifat dan pengembangan proprium di atas tujuh tahap dari masa kanak-kanak sampai remaja.
• Bayi
Bayi dikendalikan oleh eksternal (faktor luar) dan refleks dan hanya memiliki sedikit kepribadian, belum memiliki egosentris (karena egosentris perlu kesadaran diri). Pada waktu lahir ini anak telah mempunyai potensi-potensi baik fisik maupun temperamen, yang aktualisasinya tergantung kepada perkembangan kematangan. Allport berpendapat bahwa ada semacam aktivitas umum yang menjadi sumber dari tingkah yang bermotif. Proprium (self or ego) berkembang dari masa bayi hingga remaja dalam tujuh tahapan :
• Bodily self (3 tahun pertama) menyadari diri sendiri dan membedakan tubuh mereka sendiri dari objek luar.
• Self-identity
Pada tahap ini anak-anak menyadari bahwa identitas mereka tetap utuh meski banyak hal yang berubah. Anak-anak belajar bangga dengan prestasinya.
• Self-esteem
Pada tahap ini anak belajar untuk menghargai prestasinya.
• Extension of self
Tahap 4 dan 5 muncul ketika usia 4 hingga 6 tahun. Dalam tahap ini, anak-anak mulai sadar akan kewajibannya dan mulai kearah untuk memuaskan harapan orang tua.
• Self-image
• Self as a rational coper
Tahap ini dimulai dari usia 6 hingga 12 tahun, dimana anak-anak mulai menerapkan akal dan logika dalam problem solving sehari-hari.
• Propriate striving
Perkembangan yang terjadi selama masa remaja, sudah mulai untuk membuat tujuan-tujuan rencana masa depan.
• Masa Kanak-kanak
• Pada masa ini anak sudah memiliki potensi diri, dan mulai mengidentifikasi diri, mulai melihat dirinya berbeda dengan orang lain.
• Tahap yang penting bagi Allport, dan peran orang tua dalam menghargai anak dan keinginan anak sangat penting _(usia 4-6 tahun).
• Secara sadar, anak-anak mulai mengembangkan aktualitas, ideal diri, dan perilaku mereka untuk memuasakan harapan orang tua.
• Masa Dewasa
Kepribadian pada masa dewasa tumbuh dari masa kanak-kanak bukanlah lagi didominasi oleh masa kanak-kanak. Allport tidak menjelaskan bagaimana saraf pada masa kedewasaan dapat meniadakan pengalaman masa kanak-kanak.
Ketika proprium baik (memuaskan), sifat dewasa juga akan baik. Dalam pandangan Allport, kesehatan kepribadian berubah dari dominasi organ secara bologis saat masa bayi menjadi kematangan organ secara psikologi pada masa dewasa.
Pada tahap ini individu sudah membuat gaya hidup secara sadar. Rencana dan tujuan masa depan sudah terpikirkan.
Menurut Allport, hal yang diperlukan dalam merealisasikan pribadi yang dewasa adalah sebagai berikut:
• Extension of self
Yaitu bahwa hidupnya tidak harus terikat secara sempit kepada kegiatan-kegiatan yang erat hubungannya dengan kebutuhan-kebutuhan serta kewajiban-kewajiban yang langsung. Dia harus dapat mengambil bagian dan menikmati bermacam-macam kegiatan. Suatu hal yang penting daripada extension of the self itu ialah proyeksi ke masa depan: merencanakan, mengharapkan (planning, hoping).
• Self-objectification
Ada dua komponen pokok dalam hal ini, ialah insight dan humor, yaitu :
• Insight
Apa yang dimaksud dengan insight disini ialah kecakapan individu untuk mengerti dirinya.
• Humor
Yang dimaksud dengan humor disini adalah kecakapan untuk mempertahankan hubungan positif dengan dirinya sendiri dan objek-objek yang disenangi, serta menyadari adanya ketidakselarasan dalam hal ini.
• Filsafat Hidup
Walaupun individu itu harus bersifat objektif dan bahkan menikmati kejadian-kejadian dalam hidupnya, namun haruslah ada latar belakang yang mendasari segala sesuatu yang dikerjakannya, yang memberinya arti dan tujuan. Religi merupakan salah satu hal yang penting dalam hal ini.
• Adanya hubungan yang hangat kepada orang lain, menunjukkan keintiman, kasih sayang dan toleransi.
• Kedewasaan menunjukkan penerimaan diri (mencapai ketenangan emosional)
• Memegang prinsip yang realistis, mengembangkan keterampilannya, dan membuat komitmen dalam setiap pekerjaannya.
• Memiliki pemahaman atau wawasan ke dalam diri.
• ASSESMENT IN ALLPORT’s THEORY
Allport menggunakan personal-document technique untuk mempelajari kepribadian. Personal-document technique adalah metode pengujian kepribadian yaitu dengan mempelajari hasil tulisan dan pembicaraan mereka. Kasus Allport paling terkenal adalah koleksi lebih dari 300 surat yang ditulis dalam kurun waktu 12 tahun oleh seorang wanita setengah baya diidentifikasi sebagai Jenny (Allport, 1965). Ia menggunakan dokumen pribadi dengan melibatkan buku harian, autobiografi, surat-surat, komposisi sastra, dan contoh lain berupa catatan tertulis atau lisan atau menentukan jumlah dan jenis kepribadian.
The Study of Values
Penggunaan study of values dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam setiap individu yang akan mempengaruhi motivasi.
Terdapat enam tipe nilai :
• Theoretical value : memfokuskan pada penemuan kebenaran dan memiliki karakteristik empiris, intelektual, dan rasional.
• Economic values : memfokuskan pada manfaat dan praktisnya
• Aesthetic values : berhubungan dengan pengalaman yang artistik dan untuk membentuk keselarasan serta kesenangan
• Social Values : merefleksikan hubungan dalam bermasyarakat, mementingkan kepentingan orang banyak dan kecintaan terhadap sesama manusia.
• Political values : kerjasama membentuk kekuatan, mempengaruhi dan wibawa dalam setiap usaha yang dilakukan, tidak hanya dalam aktivitas politik.
• Religious values : memfokuskan pada hal-hal yang tak kelihatan mata (gaib) serta dengan pengertian keseluruhan sebagai bentuk kesatuan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar